Awalnya ingin menulis sebuah artikel tentang globalisasi dengan mencoba mencari referensi di google. Namun-tiba-tiba
menemukan sebuah tulisan yang berjudul “Berpikir Lokal bertindak global adalah
tindakan kacau balau”.
Ulasannya
cukup menarik karena menggambarkan kekhawatiran-kekhawatiran jika gerakan lokal
yang dikemas dalam community empowerment akan memunculkan fenomena primordialisme
yang terselubung dengan berbagai kepentingan dan dapat mengakibatkan perpecahan nasional.
Berpikir
global bertindak lokal memiliki arti membuka pikiran untuk mengikuti
perkembangan dunia (global) namun dalam bertindak tetap sesuai budaya dan adat
istiadat setempat.
Lalu
bagaimanakah dengan berpikir lokal bertindak global?. Tentu agak sedikit
berlawanan jika kita memaknainya secara sempit ataupun membalikan makna secara berlawanan
dengan Berpikir global bertindak lokal
Jika
diuraikan berdasarkan kata, berpikir berasal dari kata pikir yang berarti akal budi (kbbi Online), sedangkan berpikir
bermakna “menggunakan akal budi”. Berpikir
juga bisa berarti aktifitas akal budi
untuk mengolah ide, konsep dan nilai sesuai hasil cernaan indra manusia.
Sedangkan
makna lokal disini berarti ruang atau tempat (kbbi Online) . Namun dalam
perkembangannya term lokal sudah bergeser maknanya yang dikaitkan dengan
masyarakat. Lokal bisa berarti kedaerahan,
tradisi, kebudayaan, tradisi, ataupun Nilai.
Kemudian
term global dalam kbbi online adalah kata sifat berarti umum, seluruh, luas. Makna lainnya global
adalah menyebar luas atau menyebar keseluruh dunia.
Jika
kita memadukan dua term di atas maka berpikir lokal bertindak global adalah
tindakan akal budi untuk mengolah ide, konsep dan nilai sesuai ruang dan tradisi dalam beraktifitas secara global.
Pada
tataran ini ada dua variable yang perlu dibidik dalam judul di atas yaitu “berpikir” dan “bertindak”. Berpikir
sebagai aktifitas akal sedangkan bertindak sebagai aktifitas jasmani.
Ketika
orang diajak untuk berpikir global maka otaknya(pikiran) diinput dengan
berbagai hal yang berbau global dengan
segala perkembangan dan perubahannya. Hanya ada dua hal yang terjadi yaitu
berdampak positif dan berdampak negatif.
Sebagai
contoh untuk dampak positif orang desa
bisa menggunakan hasil teknologi informasi karena dia bisa membuka pikirannya
untuk menerima hasil perkembangan global. Dia bisa mengetahui dan mengakses
perkembangan di negara lain.
Namun disisi lain ada juga dampak negatifnya. Sebagaimana fakta yang terlihat misalnya perubahan pada gaya hidup. Jika dizaman dahulu sikap gotong royong masih sangat tinggi namun seiring dengan perkembangan“berpikir global”, hal tersebut sudah mulia menurun. Gaya hidup individualisme semakin Nampak. Kemudian di bidang pendidikan, meskipun kehadiran teknologi informasi membantu perkembangan pendidikan namun ikutannya adalah budaya baru yang muncul yaitu instanisme dan plagiarime yang marajalela.. Belum lagi pada budaya fashion style. Jika dulu style berpakaian masih sopan dan sesuai norma ketimuran. Namun kini karena perubahan global, style fashionnya-pun ikut berubah. Orang sudah tidak malu walau hanya berbusana mini yang bahkan hanya menutup daerah sensitif. Disaat terjadi tindakan pelecehan atau bahkan pemerkosaan maka hal tersebut sudah melanggar hak asasi dan terpaksa harus dipidana.
Dari
contoh kecil diatas, apakah jika kita berpikir lokal bertindak global kita akan
tertinggal? Rasanya tidak, Karena tentu akan terjadi hubungan timbal balik
antara kedua hal tersebut. Berpikir global sama artinya kita dituntut untuk
membuka pikiran dengan perkembangan dunia, namun perlu juga diketahui bahwa ada
nilai-nilai lokal yang sebenarnya bisa dipadukan dalam perkembangan dunia.
Sehingga
ketika orang berpikir lokal dan bertindak global tidak selamanya menentang arus
perubahan. Berpikir lokal tidak selamanya berpikiran kolot atau terbelakang. Banyak
nilai-nilai atau kearifan lokal (local wisdom) yang tersebar disetiap
daerah di Indonesia dapat dijadikan acuan. Misalnya nilai etika dan toleransi,
budaya gotong royong, budaya tatakrama, ataupun norma dan filosofi-filosofi lokal yang sebenarnya sangat
relevan dalam menangkal efek negatif dari perkembangan global.
BY
: X-SAN. D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar