Manulondo, nama sebuah Desa
yang berada di Kecamatan Ndona Kabupaten Ende Propinsi Nusa Tenggara Timur. Letaknya arah
selatan Kota Ende dengan jarak kurang lebih 3 km.
Untuk mencapai Kampung Manulondo sarana transportasinyapun cukup lancar baik roda dua maupun roda empat. “(Tapi bagi yang kaki kereta tak mengenal berapapun rodanya yang penting tiba ditempat tujuan,..he..he..he)”.
Untuk mencapai Kampung Manulondo sarana transportasinyapun cukup lancar baik roda dua maupun roda empat. “(Tapi bagi yang kaki kereta tak mengenal berapapun rodanya yang penting tiba ditempat tujuan,..he..he..he)”.
“Oke..lanjut”.
Tentu ada yang bertanya “Ada apa di Manulondo hingga diulas dalam tulisan ini?” “He..he..
bingungkan?" ”Aku juga bingung mau nulis apa?” Ada apa ya di Manulondo?”
“Oke deh, Manulondo itu
adalah kampung-ku”. Tempat dimana aku lahir, tumbuh, besar, berinteraksi dan
tinggal saat ini. “Ya, sekalipun kampung, tapi warganya ramah, toleran, dan
semangat kekeluargaannya sangat tinggi”.
Sebagai anak kampung saya
merasa kampungku perlu juga dikenal oleh orang luar. Hingga naluri ingin tahu mulai
menari-nari. Saya mencoba untuk search di google dengan keyword Manulondo. “Ya, hasilnya memang tidak seberapa sih”. Ada sekitar 4110 yang
mengulas tentang manulondo.
Ada dari situs traveler, situs berita maupun beberapa situs pusat studi ilmiah.
“Setidaknya ada rasa bangga sih”. Selain aku ternyata ada juga orang lain yang membantu memperkenalkan kampungku.
Ada dari situs traveler, situs berita maupun beberapa situs pusat studi ilmiah.
“Setidaknya ada rasa bangga sih”. Selain aku ternyata ada juga orang lain yang membantu memperkenalkan kampungku.
Di bawah ini ada beberapa situs yang dapat saya rekam dari
mba google dengan berbagai ulasan misalnya;
Terbanyak dari situs
tersebut membicarakan tentang tenun ikat Manulondo meskipun sebagiannya
mengulas tentang potensi alam. Karya tenun ikat merupakan produk khas masyarakat Desa Manulondo yang menjadi ikon desa saat ini.
Tenun ikatnya terkenal
dengan proses dan pewarnaan alami. Sehingga wisatawan lokal maupun mancanegara
banyak yang memburu tenun ikat
tradisional produksi warga Desa Manulondo.
Ada juga yang datang sekedar untuk melihat dan meneliti proses pembuatan tenun ikat sambil menikmati pemandangan alam di desa manulondo.
Ada juga yang datang sekedar untuk melihat dan meneliti proses pembuatan tenun ikat sambil menikmati pemandangan alam di desa manulondo.
Keindahan alamnya memang tidak seindah daerah-daerah wisata yang sudah terkenal. Namun dengan letak yang sedikit lebih tinggi dari pusat kota Ende, sehingga
pemandangan kota-pun sangat jelas terlihat dari beberapa puncak di Manulondo.
Misalnya dari puncak Nggile yang berhadapan langsung dengan gunung meja dan bandara H. Hasan Arubusman.
Dengan alam yang masih hijau, dari ketinggian traveler dapat melihat keindahan kota Ende. Lalu lintas pesawat yang landing maupun takeoff juga terlihat dengan jelas.
Misalnya dari puncak Nggile yang berhadapan langsung dengan gunung meja dan bandara H. Hasan Arubusman.
Dengan alam yang masih hijau, dari ketinggian traveler dapat melihat keindahan kota Ende. Lalu lintas pesawat yang landing maupun takeoff juga terlihat dengan jelas.
Ya, itulah kampungku. Kampung yang tak jauh dari pusat kota namun
juga menyimpan sejuta pesona dengan ragam budaya dan keindahan alamnya.
Terima kasih untuk semua
yang sudah membantu untuk mempublikasikan kampungku dan inilah beberapa pemandangan di Desa Manulondo dikala senja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar