Ada
apa dengan lubang? Kenapa perlu belajar dari lubang?. Ya lubang yang secara alami
melekat pada diri masing-masing.
Saya
pernah menulis andekdotn tentang pertempuran antar sembilan lubang dalam diri
manusia dengan bentuk yang berbeda-beda. Ada tujuh lubang yang menempati posisi
atas pada raga manusia dan terbuka (walaupun ada sebagaian yang menutupinya dan
hanya mata yang terlihat). Kemudian ada dua lubang yang terletak pada
posisi bawah dan harus disembunyikan.
Tujuh
lubang di bagian luar masing-masing dengan bangga mengatakan merekalah yang
paling penting. Saling klaim mengklaim terjadi, karena apabila tanpa mereka
manusia tak berdaya. Mulai dari mata,
telinga, mulut hingga hidung mengesahkan merekalah organ yang paling berperan dalam raga manusia. Lalu, bagaimanakah dengan kedua lubang bawah
yang harus menempati area tersembunyi?
BACA JUGA : MENGENAL DIRI DALAM FILOSOFI HIDUP SUKU ENDE LIO
Mari
kita membanyangkan kondisinya. Seandainya
mereka berdua ngambek dan mengunci pintunya, bagaimanakah reaksi ke-tujuh
lubang-lubang di atas tadi?. Mungkin bola mata akan memutar-mutar dengan hitam
putihnya yang sudah tak jelas, telingapun mungkin akan berdenging dengan ritme
yang tak beraturan. Mulut pasti akan berteriak dengan iramanya yang sudah tidak
beraturan seiring dengan hidung yang napasnya
mulai ngos-ngosan karena semua fungsi reproduksi tubuh telah terkunci.
Tapi
keduanya rela dan iklas untuk menerima dalam menjalankan fungsinya. Apapun yang
dipasok oleh ketujuh lubang di area atas terutama dari mulut, mereka tak pernah
ngambek ataupun menolak. Entah itu yang enak atau tidak, yang manis maupun
pahit sisa olahan perut mereka siap
untuk mengekspor ke tempat pembuangan akhir tanpa melalui pintu bea dan cukai.
Dengan
hal tersebut kita bisa memetik pelajaran bahwa dalam kehidupan tidak ada orang
yang paling penting dan hebat antara yang satu dengan yang lainnya.
Masing-masing memiliki peran dan saling membantu antara yang satu dengan yang lainnya. Meskipun
berbeda tapi dalam perbedaan itu kita saling mengenal.
=Thanks=
" Mohon maaf jika ada kata atau kalimat yang tidak berkenan".
Semua punya peran yang sama ya, Om hehehe. Harus saling menghormati untuk mencapai harmonisnya kehidupan *agak ngelantur* hihihi.
BalasHapusYa seperti itulah kehidupan. Masing-masing memainkan peran sesuai fungsinya sekalipun itu benda mati seperti batu.
BalasHapus