Sekedar
anekdot sebagai sebuah refleksi.
Pada
suatu hari ketika seorang cewek cantik sedang
tidur, tiba-tiba terjadi perdebatan antara lubang-lubang pada tubuh si cantik.
Bermula
dari mulut yang memulai pembicaraan, “Halo kawan-kawan,
diantara kita siapa yang paling penting pada jasad ini?”
Mata
yang awalnya meram tiba-tiba terbalalak dan berujar “Kami berdua dong yang
paling penting,” Tanpa kami manusia tidak bisa melihat dunia, mereka tidak bisa
membedakan mana yang baik dan buruk, mana yang cantik dan ganteng,” tegas dua
luabng mata!”
Telinga
yang sedang menyimak membantah perkataan mata, “Ah, kalian berdua sok penting,”
“Kami berdualah yang paling penting,” “Tanpa
kami manusia tidak dapat mendengar apa-apa,”
“Jika
ada bunyi-bunyian kamilah yang mendengarnya,” ujar kedua lubang
telinga!”
Hidung
yang sedang asyik menghirup udara tiba-tiba menyanggah, “Kalian berempat jangan
terlalu sombong,” “Kamilah yang lebih penting dari kalian semua!” Lewat kami, manusia dapat menghirup udara dan
bisa hidup”. Jalannya napas-pun kami yang memegangnya,” “Tanpa kami manusia dan
kalian semua tidak dapat berbuat apa-apa!”
Kemudian
mulut yang awalnya menyulut perdebatan akhirnya ikut membantah juga, “Wah,"
kalian berenam sombong amat,” “Walaupun
aku hanya sendiri, tapi akulah yang paling penting!” Tanpa aku manusia tidak
akan hidup dan kalianpun tidak akan bergerak,” “Melalui aku manusia makan dan minum untuk
menghidupi semua anggota tubuh termasuk kalian”. Jadi akulah yang paling
penting”, tegas mulut dengan nada tinggi!”.
Semakin
lama perdebatan ke tujuh lubang semakin seru dan tidak ada yang saling
mengalah. Masing-masing mengklaim paling penting. Hingga akhirnya dua lubang
bawah yang dari tadi menyimak perdebatan mereka menjadi jengkel.
Lubang
belakang-pun bertanya ke saudaranya yang di depan, “bro, kamu ada gembok gak?”
Lubang
Depan menjawab, “ada bro”. Malah ada dua ni. “Emang mau ngapain?”
“Ya
sudah, kita berdua gembok aja pintu kita masing-masing,” “Sepertinya saudara-saudara
kita di atas sombong banget,” “Mereka merasa
paling penting dalam raga ini” tegas lubang belakang!”
Tiba-tiba
keduanya serentak berbicara, “Halo, kawan-kawan yang terhebat yang di kepala,” “maaf ya kami
nimbrung juga,” “Jika kalian semua
mengklaim paling penting, bagaimana kalau kami berdua mengunci pintu kami?” "gimana rekasi kalian nanti?"
He..he..he…”Ayo
apa jadinya,” kalau dua lubang bawah menggembok pintunya?”
BACA JUGA : BELAJAR DARI LUBANG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar