Rabu, 19 Desember 2018

MARUNGGE; SI KECIL YANG AJAIB



Pohon Kelor : (Sumber gambar cobaiklasin.com)
Dunia tidak selebar daun  kelor. Itulah peribahasa yang sering didengar jika menasehati orang yang mengalami putus asa karena mengalami kegagalan atau kerugian.  Masih ada cara lain untuk berusaha karena dunia ini sangat luas dan tidak selebar daun kelor. Memangnya seberapa lebar sih daun kelor?  

Ya, kelor memang tidak panjang apalagi  lebar seperti yang sering dijadikan bahan analogi. Lebar daunnya  hanya mencapai 4 mm-1 cm dan panjangnya hanya 1-3cm. Tapi jangan menganggap remeh dengan daun kelor. Khasiatnya lebih panjang dan lebih lebar dari dunia.

Karena itulah sejak masa kampanye sebagai calon gubernur NTT,Victor Bungtilu Laiskodat yang tahu akan potensi kelor di NTT, dalam beberapa orasi politiknya selalu mengatakan agar warga NTT kembali mengkonsumsi daun kelor. Daun kelor kaya manfaat dengan nutrisi yang tinggi. Hingga tekadnya untuk kembangkan tanaman kelor di NTT. Dan sejak terpilih sebagai gubernur NTT, tekad itu terus digalakan hingga saat ini.

Gubernur NTT menanam pohon kelor :
 (Sumber foto : Facebook Umbu Agus Malingara) 
Sebenarnya  daun kelor sudah dikenal oleh masyarakat NTT. Sejak dulu masyarakat NTT sudah sering mengkonsumsi daun kelor namun seiring waktu pola konsumsi masyarakat juga bergeser. Kini gubernur NTT kembali mencanangkan budaya kelorisasi dan gaungnya menggema di seantero penjuru NTT. Kemana-mana pak gubernur terpilih selalu mengkampanyekan warganya untuk membudidayakan serta mengkonsumsi daun kelor.

Kelor atau marungga dan dalam Bahasa Ende Lio disebut wona adalah tanaman  berupa semak atau dapat pula berupa pohon dengan tinggi 12 m dengan diameter 30 cm. Kayunya merupakan jenis kayu lunak dan memiliki kualitas rendah. Daun tanaman kelor memiliki karakteristik bersirip tak sempurna, kecil, berbentuk telur, sebesar ujung jari. Helaian anak daun memiliki warna hijau sampai hijau kecoklatan, bentuk bundar telur atau bundar telur terbalik, panjang 1-3 cm, lebar 4 mm sampai 1 cm, ujung daun tumpul, pangkal daun membulat, tepi daun rata. Kulit akar berasa dan berbau tajam dan pedas, dari dalam berwarna kuning pucat, bergaris halus, tetapi terang dan melintang. Tidak keras, bentuk tidak beraturan, permukaan luar kulit agak licin, permukaan dalam agak berserabut, bagian kayu warna cokelat muda, atau krem berserabut, sebagian besar terpisah.*

Kelor yang meskipun berdaun  kecil khasiatnya juga bisa mematikan. Pada masyarakat lokal kelor juga dikenal sebagai daun penetral dan menggugurkan ilmu kekebalan maupun pemilik ilmu hitam dan mengusir makhluk ghaib. Ya, dapat dikatakan si kecil ini sebagai “miracle tree” atau pohon ajaib.

Daun kelor memiliki segudang manfaat baik bagi kesehatan tubuh manusia. Hal tersebut juga dikuatkan dengan hasil yang dikeluarkan oleh Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengatakan bahwa manfaat daun kelor bagi kesehatan di antaranya dapat membantu perkembangan tubuh serta menjadi obat tradisional yang bisa mengobati berbagai macam penyakit.

Tidak hanya itu, ternyata masih banyak manfaat daun kelor bagi kesehatan tubuh. Kandungan asam amino esensial yang terdapat di dalamnya juga bisa membantu perkembangan bayi dalam kandungan. Maka daun kelor juga direkomendasikan bagi ibu-ibu hamil agar kondisi tubuh serta janin yang dikandungnya menjadi lebih baik dan sehat. Apakah sampai di situ saja? Tentu saja tidak, ada manfaat daun kelor bagi kesehatan yang lebih mengejutkan. Berikut daftar manfaat daun kelor untuk kesehatan yang harus Anda ketahui**.

Sumber Gambar : Kelorina.com
Dari berbagai sumber yang dihimpun, daun kelor memiliki banyak manfaat utama yang sangat baik bagi kesehatan tubuh.
Di dalam daun kelor terkadung beberapa vitamin yaitu vitamin Vitamin A (Alpha & Beta carotene), B, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, D, E, K, folat (asam folat), Biotin. Kemudian juga mengandung  Mineral seperti Kalsium, Kromium, Tembaga, Fluorin, Besi, Mangan, Magnesium, Molybdenum, Fosfor, Kalium, Sodium, Selenium, Sulphur, Zinc.

Asam Amino Esensial ; Isoleusin, Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, Treonin, Triptofan, Valin.
Asam Amino Non-Esensial Alanin, Arginine, asam aspartat, sistin, Glutamin, Glycine, Histidine, Proline, Serine, Tyrosine. Anti-inflammatory Vitamin A, Vitamin B1 (Thiamin), Vitamin C, Vitamin E, Arginine, Beta-sitosterol, Caffeoylquinic Acid, Calcium, Chlorophyll, Copper, Cystine, Omega 3, Omega 6, Omega 9, Fiber, Glutathione, Histidine, Indole Acetic Acid, Indoleacetonitrile, Isoleucine, Kaempferal, Leucine, Magnesium, Oleic-Acid, Phenylalanine, Potassium, Quercetin, Rutin, Selenium, Stigmasterol, Sulfur, Tryptophan, Tyrosine, Zeatin, Zinc. (Amelia P. Guevara, et al)***.
 
Sumber Gambar : Kelorina.com
Jika dicari pada google pembaca akan menemui banyak situs  yang mengulas tentang manfaat daun kelor. Sehingga tidak mengherankan si kecil ini menjadi perhatian dunia karena kaya akan manfaatnya baik dari sisi kesehatan maupun dari segi lainnya termasuk dalam kepercayaan masyarakat lokal yang berkaitan dengan dunia mistik.

Disisi lain, banyak testimoni peningkatan ekonomi dari para petani kelor. Tanaman kelor menjadi produk ekspor yang bernilai tinggi karena masyarakat dunia banyak yang meminati produk-produk yang berbahan kelor. Sedangkan menurut Istri Gubernur NTT bahwa kualitas kelor NTT nomor dua dunia setelah kelor dari Spanyol.

Dengan program gubernur NTT Bapak Victor Bungtilu Laiskodat untuk menjadikan kelor sebagai tanaman pembawa berkah bagi NTT sehingga sangat diharapkan dukungan dan respon positif dari seluruh masyarakat NTT. Sebagus apapun program pemerintah jika masyarakatnya apatis maka program tersebut hanyalah sebuah catatan di atas kertas. Oleh karena itu saatnya NTT bangkit bersama kelor  si Kecil yang ajaib.


SUMBER BACAAN
           *           =  http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id
          **          =  Detikhealt
  ***   = kelorina.com


1 komentar: