Sabtu, 08 Desember 2018

PERMAINAN TRADISIONAL DIPERSIMPANGAN ZAMAN

Nilai kerja sama dalam sebuah permainan

Perkembangan zaman yang ditandai dengan kemajuan teknologi informasi juga membawa dampak pada pola  dan jenis permainan anak-anak. Jika dulu petak umpet, gasing,lompat tali, engklek, congklak, pletokan ataupun mobil-mobilan dari barang bekas menjadi permainan tradisional yang favorit. Namun jenis permainan tersebut sudah berbeda dengan zaman sekarang. Anak  mulai dari umur dua tahun sudah bisa mengutak-atik layar smartphone, memiliki permainan robot-robotan atau boneka remote, mobil remote bahkan drone. Ya, itulah perbedaan zaman. Jika dulu anak-anak memainkan imajinasinya untuk membuat dan menciptakan sebuah permainan tapi berbeda dengan zaman sekarang dimana anak-anak menerima permainan yang sudah diciptakan.

Permainan tradisionalpun mulai "terpinggirkan dan tergerus” oleh arus zaman dengan budaya instan yang turut merambah pada dunia anak. Hadirnya perangkat game, internet, gadget, hingga permainan online bisa menjadikan bibit-bibit bangsa asyik dengan dunianya sendiri.

Kadang kita melihat ada anak-anak yang bisa berjam-jam untuk bermain game online, atau berlama-lama  di lokasi playstasion maupun asyik  di hadapan smartphone. Belum lagi dengan gempuran tayangan televisi yang membuat anak betah untuk memandang layar kaca dengan suguhan konten-konten yang kadang kurang mendidik.


Memang masa anak-anak adalah masa bermain. Kita tidak dapat menyalahkan zaman ataupun menghindar dari perkembangan zaman. Namun kondisi saat ini perlu sebuah sikap pro-aktif dari semua pihak mulai dari lingkungan keluarga dan masyarakat umum untuk membimbing  anak-anak. Anak-anak perlu didampingi dan peran dari orang dewasa untuk menjadikan sarana permainan mereka sebagai media edukasi.

Jika dizaman dahulu segala permainan tradisional (localy games) terkandung ragam nilai yang bermanfaat. Di dalamnya tersellip nilai kebersamaan, nilai budaya, nilai edukatif, imajinatif. Permainan tradisional juga memiliki arti tersendiri dalam menanamkan sikap, perilaku, dan keterampilan pada anak. Ada makna yang luhur yang terkandung di dalamnya, seperti nilai agama, norma, dan etika yang kesemuannya itu akan bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat kelak.

Sejumlah permainan tradisional mengarahkan anak menjadi kuat secara fisik maupun mental, sosial dan emosi, tak mudah menyerah, bereksplorasi, bereksperimen, dan menumbuhkan jiwa kepemimpinan. Di dalam permainan tradisional yang dilakukan oleh anak, semua kegiatan menjadi bagian penting dan strategis yang akan membangun seluruh potensi yang dimiliki anak secara menyeluruh.

Permainan tradisional menjadi bagian dari berbagai jenis pendorong yang kuat bagi perkembangan anak. Ada juga pandangan bahwa pada permainan tradisional yang ada di masyarakat memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang perlu dijaga keberadaannya. Misalnya, jenis permainan tradisional yang dapat melatih ketangkasan, kekuatan fisik, keberanian, kegesitan, keterampilan, dan lain sebagainya. Beberapa permainan tradisional lainnya dapat menggambarkan tentang kekompakan, kerja sama, kebersamaan dalam menyelesaikan masalah yang mereka temukan.

Komponen inti dari permainan adalah adanya tujuan, aturan, tantangan, dan interaksi. Permainan umumnya melibatkan stimulasi mental atau fisik, dan sering melibatkan keduanya secara bersamaan. Permainan juga dapat membantu mengembangkan keterampilan praktis, berfungsi sebagai bentuk latihan, atau melakukan peran pendidikan, simulasi, dan untuk kebutuhan psikologis.

Ya, mungkin dikesempatan ini para pembaca bisa merview kembali dan menyebutkan macam-macam permainan tradisional yang pernah dimainkan saat kecil.

OLEH : IKSAN .D

Disarikan dari beberapa sumber:



3 komentar:

  1. Permainan tradisionalemang kaya dengan segala nilainya. Sebisa mungkin tetap dilestarikan agar dapat dimainkan kapan saja jika bisa. Kalau sudah merasakan asiknya bermain kemungkinan si anak akan meninggalkan gadget dan bermain bersama teman-temannya. Opini yang ok nih kak 👍☕

    BalasHapus
  2. Perlu komitmen dari berbagai pihak agar permainan tradisional bukan menjadi barang langka

    BalasHapus
  3. Itu saungnya di desanya Om Ihsan harus terus berdiri dan berkembang, salah satunya dengan terus memperkenalkan permainan tradisional pada anak-anak. Salut, Om sama postingan ini.

    BalasHapus